Pemerintah Akan Pelajari Epidemi Silau Lampu Depan

Diposting pada

Pemerintah akan mengkaji masalah lampu depan mobil dan kendaraan lain yang terang benderang. Hal ini terjadi setelah adanya tekanan dari kelompok lobi dan juga petisi yang dibuat dan mengumpulkan puluhan ribu tanda tangan.

Studi independen mengenai masalah ini sebagian berkat kontribusi RAC, yang telah berbicara dengan pengemudi mengenai masalah ini sejak tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85 persen pengguna jalan merasa bahwa masalah ini sudah menjadi hal yang biasa dibandingkan sebelumnya. Dari mereka yang merasa negatif terhadap masalah ini, 91 persen mengatakan mereka merasa silau saat mengemudi, dan hampir tiga perempatnya menyatakan bahwa silau oleh mobil yang melaju adalah sesuatu yang biasa terjadi.

Spesifikasi lampu depan diatur secara internasional, dan meskipun lampu depan yang lebih terang dan tajam memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pengguna jalan tentang apa yang ada di depan, hasil dari spesifikasi lampu depan terbaru adalah lampu tersebut dapat menyilaukan lalu lintas dari arah berlawanan.

Masalah ini sangat merugikan bagi kami para bikers, apalagi saat berkendara di cuaca basah dengan bercak hujan di visor. Pantulan lampu depan di jalan basah terkadang juga lebih buruk bagi pengendara sepeda motor, karena pandangan kita umumnya lebih tinggi ke jalan di depan dan lebih sedikit bodywork di depan pengendara untuk melindungi mata kita dari silau.

Menanggapi petisi tersebut, tanggapan pemerintah berbunyi:

'Pemerintah telah mengambil tindakan secara internasional untuk mengatasi kekhawatiran yang muncul mengenai silaunya lampu depan. Menyadari perlunya bukti lebih lanjut, kami bermaksud untuk segera melakukan penelitian independen.